Kerajinan BatuBara (Mulok)

Kerajinan Batu Bara

Pertambangan batu bara Ombilin di Sawahlunto, Sumatra Barat telah dikenal sebagai penghasil batu bara terbesar di Indonesia. Batu bara yang dihasilkan pertambangan di Sawahlunto itu dijadikan sumber bahan bakar kereta api dan berbagai industri. Sayangnya, masa-masa kebesaran dan kejayaan pertambangan batu bara Ombilin nyaris tinggal kenangan. Produktivitas pertambangan itu semakin menurun bahkan kini tidak dapat lagi menjadi pemasok batu bara terbesar di Indonesia.

Kondisi itu berpengaruh signifikan terhadap aktivitas di Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatra Barat yang merupakan sarana pengapalan batu bara. Pelabuhan tersebut nyaris tidak berfungsi. Seiring penurunan aktivitas di pertambangan Sawahlunto itu, pemerintah setempat pun akhirnya mengalihkan fungsi pertambangan itu menjadi objek wisata. Kondisi itu kemudian dijadikan peluang oleh masyarakat sekitar untuk membuat kerajinan tangan berbahan batu bara.

Wisatawan yang berminat membeli kerajinan tangan khas Sawahlunto bisa bertandang ke Jalan Muhammad Yazid, Kelurahan Tana Lapang Lembah Segar. Di sepanjang jalan itu, mulai pagi hingga sore hari dapat ditemui kios-kios yang menjual beragam kerajinan dari batu bara. Memang, kawasan sepanjang sekitar 500 meter itu, menjadi tempat berbelanja produk-produk kerajinan skala Usaha Kecil dan Menengah.

Beberapa produk yang dijual di antaranya, patung, asbak, gantungan kunci, replika rumah gadang, tropi, keris, dan replika kereta api. Barang-barang yang dibuat batu bara berkalori rendah itu diperoleh para perajin dari pengumpul atau penambang tradisional. Menurut Darman, perajin batu bara di Sawahlunto yang telah membuka usahanya sejak lima tahun lalu itu, kerajinan tangan itu dijual kepada para wisatawan yang datang berkunjung ke Sawahlunto.

“Sejak dibukanya pertambangan batu bara sebagai kawasan wisata, industri kerajinan di daerah ini menjadi lebih hidup,” ujar Darman. Mengenai harga, lanjut Darman, produk-produk buatan masyarakat setempat itu bervariasi, bergantung pada tingkat kesulitan, ukuran, bentuk produk, serta penggunaan bahan baku batu bara. “Harga barang mulai dari 10 ribu rupiah hingga puluhan juta rupiah,” katanya.

Lebih lanjut Darman mengatakan usaha kerajinan tangan yang dirintisnya itu mendapat binaan dari PT Bukit Asam (PTBA) selaku pengelola tambang batu bara di Sawahlunto. Salah satu bentuk dukungan perusahaan ialah memberikan modal usaha kepada para perajin. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Seksi PKBL, PT BA Unit Produksi Ombilin, Afrizal.

Menurut dia, sejak 2005 PT BA telah membina para pelaku UKM di Kota Sawahlunto. “Saat ini kami telah membina 862 perajin kecil di Provinsi Sumatra Barat dengan memberikan modal usaha,” ujar Afrizal. Selain memberikan bantuan modal usaha, perusahaan juga berupaya untuk memberikan pelatihan- pelatihan manajemen kepada para perajin untuk mengembangkan usaha.

Untuk Fotonya Bisa Di klik Di http://www.indonesian-products.biz/ukm/kerajinanbatubaracandralestari/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wujud Masjid Al-Aqsha Yang Asli

Benarkah Tentara Dajjal Telah Muncul?

Ciri-ciri Orang Yang Mencintaimu